MENGURANGGI TINGKAT KECELAKAAN DI GUNUNG


Bukan sesuatu yang aneh lagi jika siapa saja bias melakukan pendakian ke gunung manapun tanpa harus masuk ke organisasi Pencinta Alam atau kelompok petualang alam bebas. Semua akan memilikihkan dampak yang berbeda, paling tidak memahami  dan mempelajari ilmu-ilmu yang dapat diterapkan di alam bebas, di wadah kegiatan petuaklang ini kita juga mempelajari bagaimana berpetualang dengan safety procedure serta bagaimana mengatur perjalanan dengan baik dan benar (manajement perjalanan). Kasarnya ini merupakan bakal seseorang petualang.
Bukankan lebih baik menyediakan payung sebelum hujan untuk
menggurangi basah bahkan kita dalam keadaan yang kering.
Pemahaman dan penggetahuan seperti apa yang seharusnya diketahui oleh seorang pendaki . Yang biasa dilakukan adalah melakukan persiapan yang merupakan bagian dari manajemen perjalanann (anda tidak perlu harus kuliah di jurusan manajemen untuk hal ini), adapun point-point penting dari manajemen ini adalah :
1.      Bagaimana merencanakan suatu perjalanan, mulai dari menentukan maksud dan tujuan perjalanan, waktu tempuh, kondisi tujuan, dan yang penting adalah persiapan pribadi.
2.      Bagaimana merencanakan perbekalan sesuai aktivitas kita, misalnya untuk aktivitas berat yang membutuhkan kialori untuk diubah menjadi energy, yaitu sebanyak 2500-3500 kalori perhari.
3.      Bagaimana merencanakan perlengkapan yang hendak dibawa. Sudahkah memenuhi standart kegiatan? Beberapa prinsip pemilihan perlengkapan antara lain membawa perlengkapan yang tepat untuk medan yang dihadapim membawa perlengkapan yang sedikit tapi berfungsi ganda dan memenuhi segala kebutuhan, dikemas serapi dan seringan mungkin. Kemampuan untuk membawa beban sebaiknya tidak melebihi sepertiga dari berat badan kita.
Beberapa kasus yang memicu terjadinya kecelakaan di gunung antara lain :
Ø  Penyakit Gunung, antara lain : Hypotermia yaitu gangguan medis yang terjadi didalam tubuh dimana tubuh tidak mampu lagi memproduksikan panas untuk mengimbangi dan mengantikan panas tubuh yang hilang secaranmendadak karena besarnya tekanan dari luar baik itu udara yang dingin, badai, hujan bahkan ketidak pedulian subyek terhadap dirinya sendiri misalnya dengan membiarkan tubuhnya pakaian basah atau membiarkan dirinya lapar dan letih. Hypoksia yaitu kekurangan oksigen diotak atau dijaringan , hal ini disebabkan kadar  udara yang sangat rendah (semakin tinggi suatu tempat maka semakin kurang kadar oksigenya) bias juga karena hemoglobinya yang rendah dan keracunan.
Ø  Tersesat,  bisa terjadi karena badai/kabut, pengetahuan tentang tempat tujuan minim, tidak membawa alat-alat navigasi misalnya peta, kompas, dsb
Ø  Dehidrasi, kekurangan cairan tubuh karena aktivitas yang berlebihan, demam, dan habisnya sumber air dan lainya.
Ø  Kondisi medan yang sulit.
Suatu hal lagi yang menjadi bekal kita adalah pengetahuan tentang problem-problem yang akan muncul dan cara mengatasinya jika terjadi kondisi darurat (kondisi survival). Secara etimologis Survive berarti mempertahankan hidup, lebih lengkap lagi survival dapat diartikan sebagai tindakan paling awal yang dilakukan untuk mempertahankan hidupnya dalam keadaan lingkungan yang membahayakan (darurat) selama mungkin sampai mendapat pertolongan.
Dalam kondisi seperti itu ada beberapa prinsip yang harus diingat “S-T-O-P”
S : Stop ( Berhenti berjalan )
T : Thingking ( Berfikir )
O : Observe ( Mengamati )
P : Plan ( Menyusun rencana)
Kebutuhan utama dalam survival :
1.      Api
2.      Air
3.      Shelter / bivoack (tempat berlindung)
4.      Makanan
Orang bisa hidup selama tiga minggu tanpa makan namun ada air, tanpa air orang hanya dapat bertahan hidup selama tiga hari, untuk itu jangan menunggu untuk sampai tidak punya air sama sekali, kita akan kehilangan air 2-3 liter/hari melalui pernafasan, keringat, kencing dll.
Bebererapa cara untuk mencegah untuk kehilangan air dalam tubuh antara lain : dengan beristrahat ditempat yang teduh, jangan merokok, jaga badan tetap sejuk, kurangi makan terutama yang berlemak, jangan minum alcohol, jangan banyak bicara dan bernafaslah dengan hidung.
Petualangan alam bebas mempunyai tingkat resiko yang tinggi dengan pemahaman dan penerapan manajemen perjalanan maka akan meminimalisr kecelakaan sehingga perjalanan kita menyenangkan dan tercapai tujuannya serta jangan lupa berdoa.

Selamat Mendaki…..

0 komentar:

Komentar

Popular Posts

Pengikut